Jakarta, pilarnkri.com – Para Ketua Gerakan Kasih Indonesia (GERKINDO) dari berbagai Provinsi Indonesia angkat bicara soal Pancasila dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.
Ketua DPW Gerkindo NTB, Pdt. Dr. Hasanema Wau dalam keterangannya kepada redaksi pilarnkri.com mengatakan:
“Pancasila itu sudah final. Itu merupakan konsensus yang sudah disepakati bersama oleh para pendiri bangsa. Tidak boleh diganggu gugat lagi. Kalau Pancasila itu diganggu, akan mengakibatkan ketidakseimbangan di masyarakat. Bisa chaos dan bubar negara ini. Karena Pancasila itu kan dasar negara. Kalau dasar, fondasi dihancurkan, bangunan diatasnya pun bisa roboh.
Seharusnya mayoritas masyarakat yang diam, silent majority, harus lebih berani bersuara membela Pancasila. Kalau perlu ikut turun ke jalan juga sampaikan aspirasi bela Pancasila”, ujar Hasanema yang juga Ketua STII Lombok.
Pdt. Zakharia Gojang S.Th, Ketua DPW Gerkindo Sulawesi Selatan mengatakan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) itu harus diajarkan lagi sejak usia dini.
“PMP harus diajarkan sejak PAUD, SD, SMP, SMA sampai tingkat Perguruan Tinggi. Bahkan Aparat Sipil Negara atau PNS juga harus diajarkan kembali soal Pancasila,” ujar Ketua Umum Sinode KIBAID periode sebelumnya ini.
Hal senada dikatakan Ketua DPW Gerkindo Provinsi Maluku Utara, Pdt. Anton Piga. Mantan Ketua Umum Sinode Gereja Masehi Injili Halmahera (GMIH) yang sekarang menjabat sebagai Ketua PGIW Maluku Utara ini mengatakan:
“Pemahaman ideologi Pancasila itu harus diajarkan mulai dari anak-anak di usia dini dengan cara informal dan non formal. Secara formal juga diperlukan dengan cara masukkan pelajaran Pancasila dalam kurikulum sekolah.
Pancasila itu pertaruhan kita kedepan. Kalau tidak diajarkan dan ditanamkan lagi sejak usia dini, maka bahaya disintegrasi bangsa sudah menanti didepan”.
Ketua DPW Gerkindo Jawa Tengah, Frans Bontha menjelaskan: “Generasi milenial sekarang sudah tidak tahu lagi apa itu Pancasila. Lagu-lagu kebangsaan nasional juga jarang dinyanyikan oleh anak-anak. Pengajaran tentang ideologi Pancasila perlu digalakkan kembali sejak sekarang.”
Pdt. Jonedy Umboh, Ketua DPW Gerkindo Riau dalam keterangannya mengatakan:
“Pancasila harus diajarkan kembali sejak TK. Hal ini untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan rasa memiliki NKRI sejak usia dini.
Negara bisa melibatkan kami para Pendeta dan pimpinan Gereja untuk ikut sosialisasikan Pancasila. Kami ikut Training / ToT, setelah itu kami ajarkan Pancasila itu ke masyarakat.”
Dari Jawa Timur, Pdt. Elia Ketua DPW Gerkindo Jatim mengatakan: “Masyarakat Indonesia sekarang mulai terkikis rasa kebhinekaan dan nasionalismenya. Nilai-nilai Pancasila yang seharusnya menjadi pedoman hidup itu sudah mulai ditinggalkan. Jadi Pemerintahan Presiden Jokowi perlu serius menggalakkan kembali pemahaman ideologi Pancasila yang diajarkan dengan cara pemakaian teknologi digital, agar mudah diterima generasi milenial.”
Pdt. Yupiter Ome, Sekretaris DPW Gerkindo D.I Yogyakarta mendorong pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2 untuk terus menggelorakan Pancasila sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kedepan, tantangan kita selain menguatnya radikalisme yang berpotensi menyebabkan disintegrasi bangsa, juga dalam hal pemberdayaan sumber daya manusia, agar memiliki daya saing yang tangguh,” ujar Yupiter Ome.
Ketua DPW Gerkindo Kalimantan Utara, Pdt. Dr. Yance Pomantow, M.Th, M.Pd.K mendukung Presiden Jokowi untuk berani memaksimalkan pendidikan Pancasila agar dilakukan serentak di seluruh Indonesia dan menjangkau semua lapisan masyarakat.
“Jokowi itu adalah Presiden pilihan rakyat. Kita perlu mendukung pak Jokowi supaya penerapan pendidikan Pancasila itu makin gencar dilakukan. Kita juga perlu mendukung Pak Jokowi dalam doa agar terus diberikan kebijaksanaan dari Tuhan untuk memimpin bangsa kedepan,” ujar Yance Pomantow.
Dari pulau dewata, Frida Nanuru Ketua DPW Gerkindo Bali menjelaskan, “Pancasila itu perekat bangsa. Satu-satunya alat pemersatu yang mengikat Indonesia sebagai bangsa. Kalau perekat itu diganggu, hilanglah persatuan. Bisa tercerai-berai bangsa ini. Makanya pelajaran tentang nilai-nilai Pancasila wajib disosialisasikan kembali di seluruh Indonesia.”
Ev. Vecky Tumion, Ketua DPW Gerkindo Kalimantan Barat mengingatkan bahwa Pancasila dan NKRI itu harga mati. Artinya tidak boleh diutak-atik lagi. Harus diperkuat dan dihayati oleh seluruh rakyat karena Pancasila itu identitas kita sebagai bangsa.
(YT/02/10/2019)