Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
FeaturedNasional

Mengenal dari Dekat Sosok KH. Burhanudin Nuqman Syarif: Ulama kharismatik dari Selajambe Sukabumi

4
×

Mengenal dari Dekat Sosok KH. Burhanudin Nuqman Syarif: Ulama kharismatik dari Selajambe Sukabumi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta, Gramediapost.com

KH. Burhanudin Nuqman adalah seorang ulama yang saat ini menetap di daerah Selajambe, Cisaat Sukabumi.

Example 300x600

Alhamdulillah atas ijin Allah SWT kami dapat mengenal beliau dan istri Hj. Asmeny Abbas asal dari Sumani, Batusangkar.

KH. Burhanudin Nuqman Syarif adalah cucu dari KH. Komarudin yang memiliki Pondok Pesantren di Sukaraja, Sukabumi. Ayah beliau KH. Nuqman Syarif.

Sosok beliau sangat kharismatik. Saat ini beliau berusia 70 tahun. Pada usia 15 tahun beliau bertolak ke Arab Saudi meninggalkan tanah kelahirannya menggunakan kapal laut untuk naik haji. Kemudian seusai melaksanakan ibadah haji beliau membulatkan tekadnya untuk menuntut ilmu di Mekah saat SMP dan SMA sekitar 7 tahun masa pendidikan. Selain bersekolah beliau juga aktif di Muassasah Asia Tenggara.

Lulus SMA di Mekah beliau melanjutkan ke Universitas Madinah jurusan Ushuluddin selama 8 tahun.

Masa muda beliau sekitar 40 tahun dipergunakan untuk mengurus jamaah rombongan haji umroh dari tanah air ke Arab Saudi. Selain tentunya aktif memenuhi undangan tauziah ke banyak tempat.

Beliau adalah perintis berdirinya Rumah Sakit Islam di Sukabumi di daerah Cibolang.

Namun sungguh amat disayangkan rumah sakit yang sudah berdiri cukup lama dan sering dipakai dalam memberikan rekomendasi pemeriksaan kesehatan TKA, TKW dari Sukabumi maupun Jawa Barat ke Timur Tengah. Rumah sakit tersebut mengalami kemunduran bahkan akhirnya ditutup karena rekan beliau kurang amanah dalam mengurusnya.

Sosok beliau dan istri yang sangat saya kagumi adalah mewakafkan semua harta miliknya untuk kepentingan umat. Visi beliau dunia akhirat. Karena dunia maupun harta benda tidak di bawa saat kita mati.

Allah telah mengingatkan manusia agar tidak tamak terhadap dunia dan harta
Allah ta’ala telah menciptakan manusia dalam tabiat cinta terhadap harta. Akan tetapi, Allah ta’ala mencela pada orang yang berlebihan mencintai harta hingga menyebabkan dirinya menjadi seorang yang bakhil, sombong, dan lupa terhadap Allah. Allah ta’ala telah berfirman mengenai hal tersebut :
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
”Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan” [QS. Al-Fajr : 20].

Dibandingkan sedekah, manfaat waqaf jauh lebih panjang hingga generasi mendatang. Pahalanya terus mengalir dan berlipat, walau pewakafnya telah meninggal dunia… (Johan S/Lili J)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *