Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
FeaturedNasional
33
×

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Example 300x600

Ekonomi yang Berorientasi Ekologi Untuk Keberlanjutan Alam

 

Jakarta, Gramediapost.com

 

Perubahan iklim telah mendorong masyarakat di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia untuk mencari gagasan sebagai fondasi pembangunan ekonomi yang nihil perusakan lingkungan, atau ekonomi yang tidak mengabaikan sisi ekologi.

Pada prakteknya perekonomian sekarang ini ada pemisahan ekonomi dan ekologi. Akibat dari pemisahan ekonomi dan ekologi selama kurang lebih 200 tahun ini pencapaian ekonomi seringkali mengabaikan sisi kesinambungan atau berkelanjutan.

Saras Dewi, Dosen dan Pemerhati Ligkungan memandang perlu dilakukannya perombakan dari berbagai lini bahwa ekonomi mesti berorientasi pada ekonomi kehidupan, peduli lingkungan dan keberlanjutan. “Perombakan mulai dari kebijakan publik yang punya orientasi pada lingkungan hidup, partisipasi swasta, pada sisi komunitas kita melihat perlunya satu kesadaran penting. Termasuk juga peran dari akademisi yang melakukan riset dan penelitian masyarakat,” ujarnya pada webinar Masa Depan Alam untuk Ketahanan Ekonomi Indonesia (2/11) dalam rangkaian Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa.

Konsep kampung Commoning atau ruang kultural bersama kampung yang terbuka, inklusif, partisipatoris, terhubung secara digital, kolaboratif dan transdisipliner menjadi hal yang relevan dibandingkan pembangunan kota megapolitan yang membutuhkan sumber daya penopang yang begitu besar dan cenderung mengabaikan lingkungan.

Sementara menurut Aleta Baun, seorang Pejuang Lingkungan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan kerusakan lingkungan telah membawa dampak terhadap perekonomian, kaum perempuan menurutnya yang paling merasakannya. Akibat pembangunan dan eksploitasi sumber daya alam yang serampangan kerusakan alam membuat kaum perempuan di Masyarakat di Desa Tiga Batu Tungku, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga mereka.

“Kita boleh membangun negara, membangun kampung. Tetapi kita juga harus melihat bagaimana pembangunan tidak boleh merugikan banyak rakyat. Air tidak boleh hilang, hutan tidak boleh habis, tanah tidak boleh hilang, batu tidak boleh habis. Karena itu merupakan kekuatan masyarakat,” katanya.

Dikatakan Delly Ferdian, Kolumnis dan Digital Media Specialis Yayasan Madani Berkelanjutan perlu adanya terobosan perekonomian agar tak hanya mensejahterakan masyarakat namun juga tetap mengedepankan aspek lingkungan hidup. Dalam gagasannya millennial mempunyai peran penting di dalam pembangunan perekonomian yang mengedepankan aspek ekologi, yakni melalui konsep ekonomi hijau yang berbasis Millennial. Salah satu upayanya yakni dengan mendorong pertumbuhan ekonomi memanfaatkan teknologi dan juga ramah lingkungan. “Yakni dengan mengembangkan startup berbasis lingkungan, hal-hal ini bisa kita dorong,” katanya.

Salah satu startup yang dikelola oleh anak-anak muda dan konsen terhadap kelestarian alam yakni EwasteRJ. Rafa Jafar, Pemuda dan Founder Komunitas EwasteRJ startup yang bergerak dalam penanganan limbah elektronik mengatakan pihaknya kini ikut memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya limbah elektronik yang tiap tahun terus meningkat, sementara pengelolaan limbahnya banyak yang salah dikelola. “Kita menampung limbah elektronik dari masyarakat agar bisa dikelola secara baik dan benar agar tak mencemari lingkungan,” katanya.

==&&==

(Hotben)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *