Festival Film Europe on Screen 2020 Hadir Secara Online
Jakarta, Pilarnkri.com
Europe on Screen (EoS) hadir kembali untuk ke 20 kalinya di Indonesia pada tanggal 16-30 November 2020 dan akan diadakan secara daring melalui situs Festival Scope. Ini merupakan festival film asing besar pertama di Indonesia yang diselenggarakan secara daring.
Edisi online EoS 2020 untuk pertama kalinya menjangkau seluruh nusantara. Festival ini tetap menghadirkan serangkaian film Eropa kontemporer terbaik. Sebanyak 40 film panjang dari 25 negara Eropa dan 1 kompilasi film pendek pemenang kompetisi Short Film Pitching Project EoS 2019 dapat diakses dari kenyamanan rumah penonton.
“Festival Film Europe on Screen tahun ini istimewa. Untuk pertama kalinya dalam sejarah 20 tahun festival, seluruh pemutaran film diselenggarakan secara virtual dalam platform online untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Tentunya, kita akan merindukan layar perak dan hiruk pikuk kerumunan memasuki ruang sinema. Tetapi, kami akan mengkompensasi dengan menyajikan pilihan film terbaik dan terbaru Eropa, dan dengan jangkauan geografis yang lebih luas: yaitu seluruh 34 provinsi, dari Sabang di Aceh hingga Merauke di Papua,” kata Bapak Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.
“Walaupun dilakukan secara daring, penonton tetap dapat menonton secara bersamaan. Bedanya kini kita harus janjian dulu untuk menonton film yang sama, tapi dari rumah masing-masing,” kata Nauval Yazid, festival co-director EoS, saat gelaran konferensi pers Europe on Screen. “Bentuk festival yang daring juga membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat menonton di Europe on Screen, dimanapun dan kapanpun,” tambahnya.
Festival Scope adalah situs khusus untuk mengadakan festival film secara daring yang sudah digunakan beberapa festival film internasional dunia, seperti Venice, Helsinki, dan lain-lain. Untuk mendapatkan tiket menonton, penonton diharuskan untuk membuat akun di situs Festival Scope serta memiliki browser dan sistem operasi gawai terkini. Tiket gratis akan tersedia di hari pemutaran dengan jumlah terbatas untuk setiap filmnya.
Swoon, film panjang asal Swedia tahun 2019 yang disutradarai oleh Måns Mårlind dan Björn Stein, akan menjadi film pembuka festival tahun ini. Film pemenang penata musik dan penata kostum terbaik dalam ajang Guldbagge Awards 2020 ini terinspirasi oleh sejarah taman rekreasi Grona Lund di Stockholm, Swedia. Festival akan ditutup dengan How About Adolf?, film komedi tahun 2018 dari Jerman arahan Sönke Wortmann yang mendapatkan nominasi film terbaik dalam ajang Film Festival Cologne 2018.
Semangat EoS untuk mendukung industri film di Indonesia tetap berlanjut dengan mengadakan program Short Film Pitching Project (SFPP). Di EoS SFPP 2020, para pembuat film dapat mendaftarkan ide cerita film pendek mereka dan berkesempatan memenangkan dana produksi parsial dari Europe on Screen. “Keberagaman narasi serta inovasi teknis perfilman pendek Indonesia secara konsisten terus meningkat setiap tahunnya, baik dalam ajang SFPP dan juga industri film internasional,” kata Meninaputri Wismurti, festival co-director EoS. “Hal ini dibuktikan dengan adanya 170 ide cerita yang kami terima. Kami sudah memilih 9 finalis dan mereka akan mempresentasikan idenya di depan para juri secara daring untuk dipilih 3 pemenang,” jelasnya.
Adapun ke 9 finalis adalah:
1. Kaum – Bayu Topan – Banyuwangi
2. Two Suicide Bombers and A Godot (Bom Bunuh Diri dan Godot) – Carya Maharja & Radisti Ayu Praptiwi – Jakarta
3. Setengah Lima – Jatmiko Wicaksono & Abiyoso – Tanjung
4. Kacamata (Glasses) – Guns Gunawan & Mariah Kibtia – Jakarta
5. Seseorang Yang menutupi Layar – Nashiru Setiawan – Malang
6. The Great Eclipse of The Heart – Fadel R & Yanuar Priambodo – Jakarta
7. Kepada Istriku (Marta, I’m Home) – Patrick Warmanda & Robert Darmawan – Jakarta
8. Can I Get Some Those Packages? – Gemilang Cahaya Adibrata & Shahabi Sakri – Jakarta
9. Bicycle With Thief – Abel Fattim Diawara & Jeremy Randolph – Tangerang
Ketiga juri SFPP tahun ini ialah:
§Lucky Kuswandi, seorang sutradara yang salah satu karya film pendeknya berhasil mendapatkan nominasi di Cannes Film Festival tahun 2015 dan memenangkan Piala Citra untuk film Pendek terbaik di tahun yang sama
§Tumpal Tampubolon, peraih Piala Citra tahun 2014 untuk skenario film orisinil terbaik dan peserta lokakarya Berlinale Talents 2009
§Yulia Evina Bhara, seorang produser dengan film pendeknya yang dinominasikan dalam gelaran Venice International Film Festival tahun 2016.
Penjurian SFPP dapat disaksikan oleh publik pada tanggal 23-24 November 2020 secara daring.
Untuk menyambut gelaran festival, EOS menghadirkan webinar serta lokakarya bersama para praktisi perfilman Eropa melalui rangkaian acara pra-festival dari tanggal 9 – 13 November 2020 yang akan digelar secara online, yaitu:
§9-12 November – lokakarya intensif menulis skenario film bersama Domenico La Porta, penulis skenario dan editor utama situs data film Cineuropa
§13 November – Sesi webinar “Membuat Festival Film di Masa Pandemi” bersama Festival Scope
Sembilan sesi webinar akan berlangsung selama festival dalam program Film Talks. Dalam sesi ini publik dapat bertanya langsung dengan para praktisi perfilman Eropa antara lain:
§dengan perwakilan dari Institut national de l’audiovisuel mengenai restorasi film
§para sutradara film pembuka dan penutup EOS, serta
§para pemenang ajang kompetisi SFPP 2019.
Untuk informasi serta jadwal lengkapnya, silahkan mengunjungi situs: www.europeonscreen.org
————
Semua pemutaran dan acara di EOS 2020 terbuka untuk umum dan gratis. Pastikan diri Anda memilih film sesuai usia dan sudah memiliki akun Festival Scope untuk mendapatkan akses menonton serta tersambung dengan koneksi internet. Katalog dan jadwal pemutaran film dapat diperoleh di situs resmi www.europeonscreen.org dan akun media sosial kami di Instagram dan Twitter @europeonscreen dan juga halaman Facebook Europe on Screen.
***
(Hotben)