Ket. Foto: AKBP Yuanita Amelia Sari
Jakarta Gramediapost.com.
Berlangsung di halaman Kantor Walikota Jakarta Utara, Pemkot Jakarta Utara bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Utara, Jumat, (28/06/2019) merayakan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019. Momentum itu seruan bagi generasi milenial Jakarta Utara untuk menolak segala bentuk penyalahgunaan Narkotika.
Wali Kota Jakarta Utara, Syamsuddin Lologau mengatakan, “Perayaan Hari Anti Narkotika Internasional 2019 sukses digelar dengan menggandeng generasi milenial dan seluruh instansi pemerintahan dan stakeholder di Jakarta Utara.” tandasnya.
Acara yang dirangkai dengan senam pagi primadona ini sekaligus momentum untuk memerangi terhadap Narkotika.
“Generasi muda kita himbau betul lewat acara ini, sekolah, pengajian, dan sebagainya untuk menolak segala bentuk ajakan penyalahgunaan Narkotika,” kata Syamsuddin, saat ditemui di Kantor Walikota Jakarta Utara, Jumat (28/6).
Dalam kesempatan tersebut Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) telah membentuk tim 10 terpadu Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Berisikan gabungan unsur pemerintah dan masyarakat yang berperan memantau aktivitas maayarakat di sejumlah kelurahan yang dianggap rawan terhadap penyalahgunaan Narkotika.
Disadarinya, penyalahgunaan Narkotika tidak berfaedah (manfaat) bagi kehidupan. Bahkan, harapan hidup semakin tipis akibat penyalahgunaan Narkotika tersebut.
“Alhamdulillah BNN Kota Administrasi Jakarta Utara senantiasa aktif dalam menggali dan memanggil seluruh stakeholder supaya wilayah Jakarta Utara agar dapat terbebas dari penyalahgunaan narkotika,” jelasnya.
Sementara itu Kepala BNN Kota Administrasi Jakarta Utara, AKBP Yuanita Amelia Sari menerangkan, berbagai kegiatan digelar dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2019 antara lain gambar poster, senam pagi, pentas seni, bazaar, pameran produk, hingga pemeriksaan urin dan kesehatan gratis.
Ratusan generasi milenial turut mendeklarasikan diri untuk berkomitmen dalam mewujudkan “Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas”.
“Kita mendorong mereka (milenial) Jakarta Utara untuk tetap menjauhi Narkotika,” pungkasnya.
Dari hasil pengungkapan kasus, diterangkannya penggunaan Narkotika masih didominasi generasi milenial dengan rentan usia produktif antara 15 sampai 30 tahun. Mereka menjadi sasaran empuk terhadap para pengedar maupun bandar Narkotika yang bertujuan menghancurkan generasi penerus bangsa.
“Generasi penerus bangsa itu harus sehat dan kreatif tanpa harus memakai dan atau mengkonsumsi Narkotika. Dengan begitu Insya Allah kita menuju Indonesia yang emas, Indonesia yang hebat, dan Indonesia yang diapresiasi oleh seluruh bangsa,” tutupnya.
( Johan Sopaheluwakan / Wahyu Hidayati )