Tarian Martumba Warnai Perayaan Jubileum 125 Tahun HKBP Pangombusan

0
399

 

Pangombusan, Gramediapost.com

 

HKBP Pangombusan merayakan Jubileum 125 Tahun dipadu dengan Ibadah Minggu yang dilayani Ompu i Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing. Diawali dengan prosesi ibadah yang diikuti para pelayan beserta panitia disambut meriah jemaat beserta undangan, lalu dilanjut penanaman pohon ketapang cendana, pelepasan burung merpati, penandatanganan prasasti peresmian Sopo Godang serta Prasasti Jubileum 125 Tahun HKBP Pangombusan.

Praeses Distrik IV Toba Pdt. Tumpak Siahaan yang tampil sebagai liturgist memandu setiap rangkaian acara hingga berakhir Ibadah, lalu Ompu i Ephorus HKBP melayani sebagai pengkhotbah dari Firman Habakuk 3: 14 – 19 dengan topik Tuhan Adalah Kekuatan Dalam Setiap penderitaan. Dalam khotbahnya, Ephorus HKBP mengatakan ketika kita setia kepada Tuhan, penderitaan maupun sukacita tidak menjadi masalah. Sering sekali kita datang kepada Tuhan ketika bersukacita, tetapi ketika menderita, jangan – jangan saling menyalahkan dan mencari kesalahan orang lain bahkan bertanya tanya dimana Tuhan itu. Ada banyak yang menderita dan bertanya – tanya, “kenapa Engkau membiarkan ini terjadi Tuhan?” Datanglah kepada Tuhan, Dialah kekuatan kita.

Makna 125 Tahun HKBP Pangombusan ini perlu diwariskan kepada generasi muda, yang terutama yaitu warisan iman. Ephorus mengajak seluruh jemaat agar benar – benar menghayati dan menghidupi Firman Tuhan, demikian mewariskan dan mengajarkan Firman kepada generasi muda.

Lebih dalam, Ephorus HKBP juga menyoroti peran orangtua dalam mendidik anak. Bukan hanya tanggung jawab gereja, tetapi tanggung jawab bersama. Ada banyak anak sekarang yang tidak tahu budaya Batak, tidak tahu berbahasa Batak, sekarang sudah minim yang tahu dan memahami aksara Batak, bahkan malu sebagai orang Batak. Orangtua, sekolah, gereja, pemerintah, dan semua pihak, harus serius untuk membimbing anak, mengajarkan Firman Tuhan dan mengajarkan budaya kita, kata Ephorus.

Bukan sekedar perayaan, ini momentum bagi kita untuk bersyukur kepada Tuhan, sekaligus mengevaluasi kehidupan kita, bercermin bagaimana hidup kita, bagaimana pelayanan gereja, sekaligus memotivasi kita semua untuk mempergumulkan pentingnya kita hidup di dalam Firman demikian setiap keluarga kita. Hidup ini bukan hanya secara pribadi, tetapi juga bagaimana kita kepada orang lain dan bersama sama setia di dalam Firman Tuhan. Jangan gentar, jangan kuatir, jangan mengeluh, sebab pertolongan dan kekuatan kita adalah Tuhan. Hiduplah bersama Tuhan, kata Ephorus.

Gereja yang berdiri sejak tahun 1984 ini, dulunya diawali dengan ibadah perdana sekaligus sakramen baptisan kudus kepada beberapa orang jemaat pertama di Pangombusan.

Pembaca Sejarah St. Arifin Sitorus menyebutkan dulunya tahun 1894 terjadi permusuhan antar kampung dan marga termasuk di Pangombusan ini, dikarenakan sulitnya mencari kebutuhan keluarga. Dipahami jemaat, itu dikarenakan masih tingginya kepercayaan akan roh – roh (hasipelebeguon) sehingga terjadi perselisihan disana sini. Kedatangan Dr. I.L.Nommensen benar – benar membawa perubahan, Injil yang diberitakan menolong warga untuk keluar dari kegelapan, yang saat itu Nommensen berdomisili di Sigumpar.

Lalu dulunya Raja Musa Sibuea, Saur Manurung, dan beberapa kawannya, ketika mereka hendak menemui Nommensen di Sigumpar, mereka mengalami kesulitan. Tetapi ketika perjumpaan, mereka meminta agar didatangkan seorang Pendeta. Untuk pengembangan pelayanan, I.L. Nommensen bertanya, apakah ada lahan yang bisa dijadikan tempat pargodungan? Mereka pun menjawab dan mengarahkan pargodungan ditempatkan di Pangombusan, yang hingga saat ini menjadi kompleks gereja HKBP Pangombusan. Penginjil yang didatangkan Nommensen membawa kabar baik bagi warga sehingga pelayanan berkemban, yang didampingi Gr. Adian Simorangkir dan seorang bermarga Sinaga.

Di tahun 1905, dimulai membangun gereja dan pelayanan kesehatan poliklinik saat itu, yang kemudian sekitar tahun – tahun berikutnya dilantik Seorang Pendeta yang menjadi Pendeta Ressort di HKBP Pangombusan ini. Gereja ini juga sudah merayakan Jubileum 75 Tahun dilayani Ephorus Pdt. Ds. TS. Sihombing dengan tanda 75 anak tangga di depan gereja, kemudian peletakan batu alas gereja (MBO) yang dilayani Ephorus Pdt. Ds. GHM. Siahaan. Demikian pelayanan yang terus berkembang hingga saat ini dengan jubileum 125 Tahun.

Ketua Panitia Juanda Panjaitan, SE, mengatakan menyambut perayaan Jubileun 125 Tahun ini, Panitia mengadakan berbagai kegiatan perlombaan, Lelang, Pembagian Bibel Buku Ende ke seluruh jemaat, Pengajaran pemahaman makna jubileum, dan Seminar dengan topik Mindset Era Millenial oleh Sekjend HKBP Pdt. David Farel Sibuea.

Mengingat ketika audiensi, Ephorus berpesan agar panitia membuat kegiatan untuk Sekolah Minggu dan Remaja tentang budaya, misalnya martumba. Dalam Ibadah juga usai Ibadah, Sekolah Minggu menampilkan hiburan martumba di hadapan ribuan jemaat, tutur Ketua.

Dalam momentum 125 Tahun ini, HKBP Pangombusan membangun Sopo Godang dengan dana pembangunan mencapai 3 Millyar, atas dukungan dari para donatur baik PT Toba Pulp Lestari maupun juga anak rantau dan para simpatisan. Kami telah melaksanakan Pesan Ompu i Ephorus ketika audiensi di Pearaja untuk melaksanakan kegiatan dan pelayanan yang menekankan Haporseaon (Iman), dan berdampak kepada Karakter, Parange (perilaku), dan Parsaoran (Pergaulan), kata Ketua Panitia.

Dilanjut dengan Utusan Pelayan yang pernah melayani di Pangombusan, Pdt. Hotman Nababan mengatakan masa kami yang menggagasi acara ini karena mengingat Jubileum 75 Tahun sudah ada tanda 75 anak tangga gereja, sementara jubileum 100 tahun tidak ada peringatan, lalu bagaimana dengan kita untuk jubileum 125 Tahun, apa yang bisa kita lakukan? Barulah ada pemikiran untuk membangun Sopo Jubileum 125 Tahun ini sebagai Momentum perayaan jubileum. Sambung sambutan itu, utusan PT TPL Mulia Nauli mengatakan kami sambut baik prakarsa panitia HKBP Pangombusan untuk membangun Sopo karena tidak ada tempat masyarakat untuk mengadakan beragam acara atau pesta. Kami harapkan gedung ini bisa bermanfaat dengan baik untuk Tobasa, khususnya Wilayah Porsea dan sekitarnya. Bila kita bersama, maka kendala bisa diatasi bersama, sesuai juga dengan moto TPL Tumbuh Berkembang Bersama Pemerintah dan Masyarakat.

Sementara Pemkab Tobasa yang diwakili Asisten I Harapan Napitupulu menyampaikan salam dan selamat kepada Jemaat HKBP Pangombusan dan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung suksesnya acara jubileum dan peresmian Sopo Jubileum 125 Tahun ini. Sebagian tugas pemerintah sudah sangat dibantu oleh Gereja HKBP dengan berbagai pembangunan dan pelayanan lainnya.

Dalam ibadah ini, turut hadir Pemkab Tobasa, Para Pelayan Yang pernah melayani di Pangombusan, Para Pelayan Distrik IV Toba, Para Utusan gereja – gereja yang menampilkan koor diantaranya Koor HKBP Sihubakhubak, Koor PPD Distrik IV Toba, Koor HKBP Ulubius, Koor HKBP Sirait Uruk, Koor HKBP Dame, Koor HKBP Marom, Koor HKBP Porsea Kota, dan para donatur serta undangan istimewa lainnya. (KE)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here