Medan, Gramediapost.com
Yonge Sihombing penulis buku berjudul: “Jokowinomics Menabur dan Menuai”, menginisiasi dan menggagas pengusulan penganugerahan nobel ekonomi kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo untuk tahun 2020. Hal itu disampaikan oleh Yonge kepada pers di ruang press room kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara, Jumat, 23 Agustus 2019.
Yonge mengatakan bahwa lahirnya inisiatif untuk menggagas penganugerahan nobel ekonomi untuk Jokowi, didorong oleh keinginan luhur dan semangat patriotisme untuk mengangkat citra bangsa Indonesia di mata dunia internasional.
Selain itu, kata Yonge, bahwa hasil kerja dan karya nyata Jokowi dalam membangun ekonomi sudah banyak dirasakan oleh rakyat Indonesia, di mulai dari pembangunan ekonomi di Solo, saat beliau menjabat sebagai walikota. Selanjutnya pembangunan ekonomi di DKI Jakarta, saat beliau menjabat Gubernur DKI Jakarta, dan pembangunan ekonomi Indonesia, saat Jokowi menjabat sebagai Presiden RI 2019 – 2024.
Capaian capaian pembangunan ekonomi yang telah dilakukan oleh Jokowi patut untuk diapresiasi oleh Komite Nobel dan Panitia Nobel Ekonomi. Karena, misi Komite Nobel dan Panitia Nobel adalah untuk memberikan penghargaan keilmuan dan karya nyata yang dianggap sudah terbukti memberikan manfaat kesejahteraan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Karena itu, capaian capaian pembangunan ekonomi yang telah dilakukan oleh Jokowi akan diusulkan kepada Komite Nobel dan Panitia Nobel, tentunya setelah melalui sebuah diskusi ilmiah (akademik), untuk memastikan tema dan judul sentral yang akan diajukan kepada Komite Nobel dan Panitia Nobel Ekonomi di Norwegia.
Yonge mengatakan bahwa dirinya tidak bekerja sendiri dalam menginisiasi, menggagas, dan mewujudkan penganugerahan nobel ekonomi untuk Jokowi.
Yonge mengatakan sudah mulai mempersiapkan sebuah wadah bersama untuk menginisiasi, menggagas, dan mewujudkan impian penganugerahan nobel ekonomi untuk Jokowi, seperti rencana pembentukan Komite Pengusul Nobel Ekonomi Jokowi (KPNEJ).
Selanjutbya, KPNEJ akan mengumpulkan informasi tentang syarat dan mekanisme pengusulan calon peserta kompetisi nobel ekonomi yang ditetapkan oleh komite nobel dan panitia nobel ekonomi.
Kemudian, KPNEJ akan menyusun struktur, personalia, tupoksi KPNEJ, dan model pembangunan ekonomi yang akan diusung dan diusulkan oleh KPNEJ dan Jokowi.
KPNEJ akan menyusun tahapan dan jadwal kegiatan pengusulan nobel ekonomi untuk Jokowi, setelah menyesuaikan mekanisme, tahapan, dan jadwal Komite Nobel dan Panitia Nobel Ekonomi.
Melakukan road show sosialisasi di dalam negeri dan di luar negeri, dan tentunya kepada Bpk. Jokowi.
Melakukan pendampingan kepada Jokowi saat ekspose tentang model pembangunan ekonomi yang telah beliau terapkan dan beliau hasilkan. Termasuk pendampingan Jokowi saat sidang konsep dan model pembangunan ekonomi dihadapan panitia nobel ekonomi.
Optimis, nobel ekonomi tahun 2020, “jatuh” ke tangan Jokowi, notabene Indonesia.
Yonge mengatakan sangat mengharapkan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, agar Jokowi memperoleh nobel ekonomi tahun 2020 dari Komite Nobel dan Pantia Nobel Ekonomi di Norwegia.
Yonge mengatakan bahwa dirinya tidak bekerja sendiri dalam menginisiasi, menggagas, dan mewujudkan penganugerahan nobel ekonomi untuk Jokowi.
Yonge mengatakan sudah mulai mempersiapkan sebuah wadah bersama untuk menginisiasi, menggagas, dan mewujudkan impian penganugerahan nobel ekonomi untuk Jokowi, seperti rencana pembentukan Komite Pengusul Nobel Ekonomi Jokowi (KPNEJ).
Selanjutnya, kata KPNEJ, akan mengumpulkan informasi tentang syarat dan mekanisme pengusulan calon peserta kompetisi nobel ekonomi yang ditetapkan oleh komite nobel dan panitia nobel ekonomi.
Kemudian, KPNEJ akan menyusun struktur, personalia, tupoksi KPNEJ, dan model pembangunan ekonomi yang akan diusung dan diusulkan oleh KPNEJ dan Jokowi.
Lebih lanjut, Yonge mengatakan, KPNEJ akan menyusun tahapan dan jadwal kegiatan pengusulan nobel ekonomi untuk Jokowi, setelah menyesuaikan mekanisme, tahapan, dan jadwal Komite Nobel dan Panitia Nobel Ekonomi.
Kemudian, KPNEJ akan melakukan road show sosialisasi di dalam negeri dan di luar negeri, dan tentunya kepada Bpk. Jokowi.
“Dan, saya tidak ragu, bahwa Bpk. Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo akan menyetujui jika dirinya diusulkan sebagai calon peserta penerima anugerah nobel ekonomi tahun 2020”, kata Yonge.
Memang kompetisi untuk mendapatkan nobel ekonomi ini kata Yonge, tidaklah mudah, namun kita harus berani memulai dan mencobanya, tentu dengan kalkulasi kalkulasi yg jelimet.
Karena itu, KPNEJ akan berupaya maksimal untuk melakukan pendampingan kepada Jokowi saat ekspose tentang model pembangunan ekonomi yang telah beliau terapkan dan beliau hasilkan. Termasuk pendampingan Jokowi saat sidang konsep dan model pembangunan ekonomi dihadapan panitia nobel ekonomi.
Yonge optimis, bahwa nobel ekonomi tahun 2020, “jatuh” ke tangan Jokowi, notabene Indonesia, jika kita mau bekerja untuk meraihnya.
Karena itu, Saya sangat mengharapkan adanya dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, agar Jokowi memperoleh nobel ekonomi tahun 2020 dari Komite Nobel dan Pantia Nobel Ekonomi di Norwegia.
Yonge mengatakan bahwa kita harus berani memulai, berani menginisiasi, dan menggagas sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada anak bangsa dan tanah air Indonesia.
Presiden Jokowi selalu mengatakan bahwa kita harus berani mencoba, berani memulai, tentu dengan kalkulasi kalkulasi yang kita miliki. Presiden Jokowi selalu mengatakan perlu menggali talenta talenta SDM Indonesia. Dan tema pembangunan Indonesia 2020 adalah Membangun Manusia Unggul Untuk Indonesia Maju, Mandiri, Berdaulat, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Tema ini sangat relevan dikaitkan dengan pengusulan Nobel Ekonomi Tahun 2020 kepada Jokowi (Indonesia).
Menteri Bappenas Bambang Brojonegoro telah ditugaskan oleh Presiden Jokowi untuk menyusun perencanaan Indonesia 2045 (100 Tahun Indonesia Merdeka), Indonesia menjadi 4 besar kekuatan ekonomi dunia. Dan juga Jokowi rencan pemindahan IKN (Ibu Kota Negara), dan sudah dimulai.
Terobosan demi terobosan pembangunan ekonomi telah dilakukan, sedang dilakukan, dan akan terus dilalukan, termasuk pembangunan kawasan wisata berkelas dunia, seperti halnya Kawasan Wisata Danau Toba, Kawasan Wisata Lombok, dan Kawasan Wisata Jogyakarta.
Terobosan untuk percepatan pembangunan ekonomi, demi pengentasan kemiskinan dan kesenjangan pembangunan terus dilakukan. Tujuannya adalah untuk percepatan. Seperti kata Wapres Yusuf kalla, “kalo bisa cepat, mengapa harus lambat.
Intinya adalah fokus, kompak dan keteladanan seluruh pemangku kepentingan untuk membangun ekonomi Indonesia. Sebagaimana sering diutarakan oleh Bpk. Menko Maritim Luhut Binsar Panjaidtan, kuncinya keberhasilan pembangunan adalah bekerja fokus, kompak, dan keteladanan.
Karena itu, mari kita sama sama bekerja, fokus dan kompak, untuk mengusulkan Bpk. Presiden RI Jokowi untuk memperoleh nobel ekonomi tahun 2020 dari Komite Nobel dan Panitia Nobel Ekonomi.
***
Yonge Sihombing, SE., MBA
Inisiator/Penggagas Pengusulan Penganugerahan Nobel Ekonomi Untuk Jokowi Tahun 2020.
Untuk informasi selanjutnya, silahkan kontak saya, di No. WA: 081360578435