Dalam keterangannya kepada media pilarnkri.com, Markus Wauran menceritakan saat beliau berkunjung ke rumah Habibie di Kakerbeck, sebuah kota kecil di Hamburg, Jerman, awal Januari tahun 1997. Markus dalam perjalanan kembali ke Indonesia setelah mengikuti acara IPU (International Parliament Union) di Vancouver, Canada.
“Saat itu memang masih suasana natal di Eropa. Waktu tiba di rumah Habibie, saya kaget sebab di setiap sudut ruangan ada hiasan natal, ranting pohon natal dengan hiasan kertas warna-warni. Bahkan meja-meja disetiap sudut ruangan terpasang lilin-lilin natal,” ujar Markus Wauran, anggota DPR/MPR-RI tahun 1987-1999.
Putera Minahasa yang pernah menjadi Ketua Komisi X membidangi Riset dan Teknologi, Lingkungan Hidup dan Perencanaan Pembangunan Nasional ini melanjutkan kisahnya: “Waktu itu saya sampaikan pada pak Habibie keterkejutan saya melihat hiasan-hiasan natal itu. Kalau teman-teman bapak di Jakarta melihat ini pasti mereka marah.”
Jawaban Habibie membuat Markus Wauran lebih kaget lagi. Dengan gaya khasnya Habibie katakan, “Peduli amat dengan mereka. Perlu pak Markus tahu pembantu-pembantu saya itu orang Jerman, ada Protestan dan Katolik. Mereka sudah membantu sejak saya menempati rumah ini tahun 1971. Saat itu menjelang Natal mereka minta ijin untuk pasang hiasan natal seperti ini sekaligus berdoa untuk saya dan keluarga. Mereka mau berdoa untuk saya dan keluarga masak saya mau larang? Yang benar saja. Jadi saya ijinkan. Sejak itu sampai sekarang setiap Natal mereka selalu pasang hiasan-hiasan natal tersebut. It’s ok.”
Itulah kutipan pembicaraan antara Habibie dan Markus Wauran seperti yang disampaikan kepada media ini. (13/9/2019)
