Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Markus Wauran: Indonesia Memiliki Kemampuan Membuat Bom Nuklir

34
×

Markus Wauran: Indonesia Memiliki Kemampuan Membuat Bom Nuklir

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Markus Wauran bersama Yerry Tawalujan
Jakarta, pilarnkri.com – Kemampuan ahli-ahli atom Indonesia membuat bom nuklir diutarakan Markus Wauran, pendiri Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia. Hal tersebut dikatakannya kepada media pilarnkri.com di Jakarta, 19/9/2019.

“Soal kemampuan, ahli-ahli nuklir Indonesia sanggup membuat senjata nuklir. Tapi pertanyaannya, apakah itu yang kita butuhkan? Tentu saja tidak. Bukan senjata nuklir yang kita butuhkan,” ungkap anggota DPR/MPR-RI tahun 1987-1999 ini.

Example 300x600

Markus Wauran, penulis buku “NUKLIR untuk Kesejahteraan & Perdamaian” terbitan Pohon Cahaya melanjutkan:

“Indonesia memerlukan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Dengan kurangnya pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia, sudah saatnya kita membangun PLTN. Sebab listrik tenaga nuklir itu selain kompetitif, juga masuk kategori EBT, Energi Baru dan Terbarukan.”

Politisi dan intelektual senior asal Minahasa ini menjelaskan bahwa Indonesia telah memiliki 3 reaktor nuklir. Pertama, reaktor Triga Mark yang didirikan tahun 1965 di Bandung. Kedua, reaktor Kartini dibangun tahun 1979 di Yogyakarta dan ketiga reaktor G.A Siwabessy dibangun di Serpong tahun 1987.

“Tapi ke-3 reaktor nuklir itu dibangun untuk tujuan damai dan kesejahteraan rakyat. Untuk kepentingan pengobatan, produk pertanian dan penelitian. Sebab dari tenaga nuklir bisa menghasilkan produk-produk kesehatan dan bibit-bibit tanaman unggul dibidang pertanian,” ujar pendiri Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia ini.

Menurut Markus, masyarakat perlu mendorong pemerintahan Jokowi agar berani mewujudkan berdirinya PLTN di Indonesia. Sebab negara-negara lain sudah lebih dahulu memakai tenaga nuklir untuk pembangkit listrik.

“Di seluruh dunia, ada 439 unit PLTN yang aktif beroperasi. Di AS 104 unit, Perancis 59 unit, Rusia 31 unit, Korea Selatan 20 unit, Inggris 19 unit, Kanada 18 unit, Jerman dan India masing-masing 17 unit, Ukraina 15 unit, Tiongkok 11 unit, Swedia 10 unit. Lalu beberapa negara lain yang memiliki jumlah PLTN dibawah 10 unit,” ungkap Wauran.

Ketika ditanya soal keamanan, Markus mengatakan tenaga nuklir untuk listrik itu aman. Tidak berbahaya. “Kalau berbahaya, pasti Jepang sebagai negara korban bom nuklir akan paling dulu menolak. Tapi di Jepang sendiri ada 55 unit PLTN aktif. Jadi kenapa tidak dibangun di Indonesia?”
(20/9/2019)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *