Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

FORUM CINTA PANCASILA: PERIODE KEDUA JOKOWI PERLU FOKUS KE REVOLUSI MENTAL

3
×

FORUM CINTA PANCASILA: PERIODE KEDUA JOKOWI PERLU FOKUS KE REVOLUSI MENTAL

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta, pilarnkri.com – Para pendiri Forum Cinta Pancasila yang mengadakan rembug pimpinan di salah satu restoran di Jakarta Pusat memberikan pandangan tentang periode kedua kepresidenan Ir. Joko Widodo.

Hal ini disampaikan oleh team pendiri Forum Cinta Pancasila: Yerry Tawalujan (Ketua Umum DPP Gerkindo), La Ode Budi Utama (Ketua Umum Sahabat Nusantara), Djasarmen Purba (Ketua Umum DPP MUKI), Handoyo Budhisedjati (Ketua Umum Vox Point Indonesia) dan Bambang Heru (Penasehat Ormas Banteng Ketaton).

Example 300x600

“Revolusi Mental itu perlu dikumandangkan lagi oleh Presiden Jokowi di periode kedua kepresidenan. Karena didalamnya ada penanaman nilai-nilai Pancasila, pembentukan karakter manusia unggul dan pemberdayaan SDM. Jadi Revolusi Mental itu harus komprehensif dari pembaharuan budi pekerti, pembenahan mental unggul sampai pembekalan skill.

Berkaca dari Jepang, tahun 1886 saat pejabat Eropa lakukan kunjungan kesana dia mengeluh karena orang Jepang itu tidak tepat waktu, tidak ada inisiatif, rada malas dan tidak tahu tata krama. Tapi Jepang bangkit dengan adanya semacam revolusi mental. Revolusi budi pekerti. Cara hidup Bushido diajarkan lagi dengan masif di kalangan muda untuk membentuk manusia unggul. Sejak itu Jepang bangkit jadi negara terkemuka bukan hanya dibidang militer tapi ekonomi juga. Indonesia bisa mengikuti jejak itu dengan Revolusi Mental,” ujar Yerry Tawalujan.

La Ode Budi Utama menjelaskan, “Presiden Jokowi dan keluarganya sudah melakukan Revolusi Mental itu dengan cara tidak mencari keuntungan pribadi dari jabatan. Kerja keras, tulus dan tanpa pamrih. Sayangnya tidak ada team yang menarasikan dan sosialisasikan ini sampai ke masyarakat diakar rumput.”

Handoyo Budhisedjati menjelaskan, “pelajaran Pancasila atau PMP itu harus diajarkan lagi di sekolah-sekolah. Lalu setiap instansi Pemerintah sebelum mulai rapat biasakan untuk sebutkan bersama 5 sila Pancasila itu.”

Bambang Heru menambahkan, “Kalau Pancasila digaungkan terus menerus, dengan sendirinya paham radikalisme itu bisa padam. Tapi yang terjadi kan sebaliknya, penyebaran paham radikal dilakukan masif dan agresif sementara sosialisasi Pancasila jalan di tempat.”

Sementara itu Ketua Umum DPP MUKI Djasarmen Purba mengatakan bahwa dalam waktu dekat DPP MUKI bersama Forum Cinta Pancasila akan mengadakan Talk Show dengan tema “Menakar Program Prioritas Jokowi di Periode kedua”.

(yt/18/10/2019)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *